Dua tulisan sebelumnya tentang C, L, dan L-Matching untuk input impedansi amplifier HF agar “match”. Satu komponen lagi agar amplifier ini cocok diajak kencan oleh Rig : Resistor :). Dengan menambahkan resistor terhubung ke ground di input amplifier, benar-benar memaksa input yang punya impedance beda untuk turun atau naik sesuai keinginan dengan bandwidth yang lebar.
Jika scan input amplifier dihajar impedansi tinggi dari band bawah sampai atas, maka dengan menambahkan resistor lebih rendah (anggap aja seperti hubungan paralel dengan target 50 Ohm) akan membawa efek instan. Begitu sebaliknya. Jadi lakukan eksperimen nilai R sesuai dengan band yang diinginkan.
Kasus saya, jika sebelumnya pada band 40M, nilai SWR mencapai 4,6, (input impedansi amplifier saya jual mahal) maka dengan menambah resistor 50 Ohm yang terhubung ke ground, SWR jadi turun menjadi 1,22. Anda dapat mencoba beberapa nilai dari resistor ini.
Saat menambah L-matching turun lagi ke 1,15. Namanya ekperimen, kesempatan “ngoprek” bisa dilakukan tanpa rasa bersalah khan? Hehehe. Saat amplifier digeber dengan antena nyata dan daya besar, maka jarum SWR relatif sama dengan SWR antena. Jika antena punya SWR 1,3, maka saat menggunakan amplifier, SWR juga sekitar itu. Jika naik, maka tidak terlalu besar.
Namanya eksperimen, silahkan coba berbagai alternatif. Jika hanya sebuah R saja cukup mengapa tidak? Jika ingin menambah L-Matching juga tidak apa. Pokoknya, input impedansi dari amplifier yang dibuat, match dengan Rig.
Pastikan Rig anda standar dalam pengujian. Maksudnya, bisa dijadikan patokan karena punya output impedansi 50 Ohm. Saya menggunakan IC-718 dalam hal ini. Akan jadi masalah jika Rig modifikasi Anda punya impedansi beda. Antena analyzer sangat membantu dalam pengujian. Ini semacam petugas razia frekuensi dengan daya output sangat kecil hinga tidak ada resiko merusak amplifier Anda .
Ok, semoga berguna, 73
YD3BRB