Saat scan input impedansi dari Amplifier HF ini (setelah modifikasi untuk project baru), maka untuk frekuensi 7MHz, dihajar SWR tinggi. Impedansi mencapai 157 Ohm. Jadi Rig saya (impedansi 50 Ohm) melihat Amplifier didepannya ini jual mahal hingga 157 Ohm hehehe. Tentu nilai ideal sama-sama mendekati 50 Ohm.
Saya menggunakan transformer input impedansi 4:1 dari eksperimen sebelumnya, maka impedansi amplifier HF ini 157/4, Sekitar 40 Ohm. Maka langkah pertama yang saya lakukan, mengubah transformer input menjadi 1:1, karena 50 Ohm dari rig dekat dengan 40 Ohm. Setelahnya, digunakan L-Matching.
R(in) adalah impedansi 50 Ohm. Output dari rig IC-718. R(L) adalah input impedansi dari amplifier HF MRF8S9260HS. Untuk L dan C tiap kasus bisa beda, sehingga mencoba beberapa alternatif lebih baik. Karena amplifier ini hanya butuh input 1W saja, maka L dan C tidak perlu spesifikasi tinggi. Saya pakai T37-2 dengan 11 lilit email, dan varco 70pF.
Jadi L-Matching yang biasa digunakan untuk mathcing antara Rig dengan antena, dipakai untuk memanipulasi impedansi dari amplifier HF ini. Anggap saja Amplifier HF ini antena 🙂
Pengukuran dilakukan dengan kondisi Amplifier HF On, dan terhubung ke dummy load 50 Ohm. Setelah hasil oke, bisa test dengan antena. 
Setelah diukur dan kalibrasi, angka SWR dari input amplifier HF bisa turun sampai 1,15 di frekuensi yang saya inginkan (Output Amplifier HF saya hubungkan dengan antena dipole). Maka apa yang dikeluarkan oleh Rig akan mulus di urus oleh amplifier. Hasil akhir input impedansi amplifier ini sekitar 48 Ohm.
Point yang ingin saya sampaikan, ketika bermain dengan MRF8S9260HS, maupun mosfet broadband lainnya, pastikan input impedansi sedekat mungkin dengan 50 Ohm. Lakukan perubahan impedansi transformet input jika diperlukan, dan tuntaskan dengan L-Matching.
Ok, semoga catatan ini berguna :), 73
YD3BRB
Michael Daranto's Blog 