Zephyr punya 2600+ halaman dokumentasi. Jika diprint bisa buat bantal wkwkwk. Kurva belajar yang curam jika ingin bermain Zephyr dan sebelumnya hanya menggunakan Arduino misalnya. Tapi, lebih baik ngoprek/hacking RTOS daripada menghabiskan energi untuk iri hati dan dengki khan? 🙂

Yach, 60% perangkat embedded IoT menggunakan RTOS (Real Time Operating System). Kedepannya, mungkin angka ini akan bertambah. Zephyr support berbagai macam arsitektur. Mulai dari CPU basis ARM-Cortex M, ARC, RISC-V, Extensa (punya ESP32), sampai X86. Ada ratusan board juga yang disupport oleh Zephyr.
Karena standart API yang ketat, satu kode sederhana buat blink LED di STM32 akan jalan juga di Raspberry Pi PICO, juga di board manapun yang punya jalur output LED. Zephyr melakukan standarisasi dari hulu ke hilir. Dari pin masing-masing board, library/SDK, sampai ke OS.
Karena RTOS menyangkut CPU, memory, dan I/O, maka konsep soal RTOS ini lebih baik dipahami. Istilahnya antara konsep dan praktek lapangan jalan seimbang. Tidak apa seperti rakyat jelata pakai bebek butut ngopi di warkop. Yang penting isi otak Anda tidak garing seperti isi dompet Anda wkwkwk.

Prediksi saya Argentina menang lawan Prancis di final piala dunia 2022 terbukti. Prediksi saya, kedepannya Zephyr akan mendominasi ranah RTOS hehe (bercanda ya).
Memulai dari nol lebih baik daripada diam berpangku tangan. Untuk menghindari arogansi intelektual, lebih baik barengi segalanya dengan secangkir kopi dan tahu goreng :).
Met ngoprek kawan!