Satu distro linux yang asyik untuk “ngoprek” adalah Slackware. Anda tidak salah jalan bersama Slackware. Yach menyangkut kurva belajar, distro ini bukan kaleng-kaleng. Memang kecap selalu nomor satu. Tapi ini soal belajar bro, bukan promosi kecap lol.
Slackware punya akar tradisi UNIX yang kuat. Hal yang tepat dan bijak jika Dosen/Guru/Tutor UNIX memilih Slackware sebagai materi ajar. Slackware adalah grand father dari distro yang ada. (Kalau Debian grand mother :). Respek mesti diberikan kepada grand father/Mbah/Opa/Eyang yang membentuk sejarah hidup. Benar tidak?
Filosofi Slackware tidak berasumsi tahu atau lebih pandai soal apa yang diinginkan user pemakai. Contoh terbaik soal ini ada pada instalasi Linux Slackware itu sendiri. Jika distro Linux lain hanya beberapa klik OS siap pakai, tidak di Slackware. What the Hell! Tetap instal saja! :).
Ini kebebasan yang hakiki sekaligus “mengerikan”, terutama bagi pengguna yang sebelumnya terbiasa dengan MS Windows misalnya. Ibarat terlempar ke hutan belantara teks jadul tanpa tools otomatis. Cuma dikasih pisau komando saja. Hey! Ini tahun 2022 kok seperti tahun 1980? Itupun kalau user sudah lahir wkwkwk.

Ini seperti ” malam gelap” jika user tidak tahu apa yang diinginkan. Sampai tahap ini kebanyakan user sudah cabut dengan beribu alasan. Jika nekat, maka penderitaan dimulai. Ahh jangan cengeng! RTFM alias membaca sana-sini, berpikir, dan mencoba bisa dilakukan siapa saja. Meski semuanya kadang tidak seenak makan bakso punya Pak Dul :).
Jika Anda mengalami kebosanan dan ingin tantangan, mengapa tidak?
Habis instalasi, default Slackware jalan di mode teks (run level 3). Developer Slackware mengabaikan ajaran Kotler CS soal marketing distro linux agar laris manis disukai banyak orang. Slackware tidak peduli dengan pasar wkwkwk.
VIM adalah default teks editor di Slackware. Mungkin dari 10 user yang mencoba, (tanpa membaca manual), semuanya mengumpat! Yach! Karena tidak tahu cara keluar dari VIM wkwkwk. Exit! Quit! #%@7*)! WTFxxk!
Tidak ada wallpaper branding! Apa adanya yang ada. Pada KDE ya wallpaper bawaan KDE. Jika XFCE ya hanya wallpaper tikus rumah saja yang ada. Butuh wallpaper Miyabi masak nasi goreng? Download dan pasang sendiri!
Notifikasi update otomatis tidak ada. Jika ingin tau apakah ada patch security, cek sendiri dan update sendiri lol. Informasi dan patch tersedia tapi tidak akan memaksa Anda untuk melakukannya. Itu adalah sistem Anda, suka-suka Anda. Apa yang jadi lubang security tetangga mungkin tidak untuk Anda.
Firewall? Pasang dan konfigurasi sendiri jika butuh. Self service? Mau Firewall model apa ya silahkan atur sendiri. Slackware tidak akan memasangkan Firewall untuk Anda.
Program-program bawaan ya asli tanpa patch tambahan dari Slackware. Penataan letak library, penamaan, semua sesuai keinginan developer program. Baiklah, kalaupun ada patch dan pengaturan, hanya seperlunya saja. Anda dekat dengan source utama di Slackware.
Kernel? Original asli 100% tanpa modifikasi dari kernel.org. Jika ingin patch/fitur A, B, dan C ya set sendiri dan kompile ulang. Lhaa apakah ini tidak merepotkan? Baiklah hanya diawal. Setelahnya Anda akan jadi pemalas sampai komputer Anda jebol.
Tidak ada systemd di Slackware. Katanya sih systemd bertentangan dengan filosofi UNIX : ”Do one thing and do it right”. Ya systemd fungsinya sudah melebar kemana-mana selain init system. Slackware menggunakan BSD style init system.
Slackware tidak punya sistem resolusi dependency untuk instalasi paket . Cari tahu sendiri, dan instal sendiri. Jika level depedency sampai 4 tahap, itu nasib Anda lol. Tentu Anda dapat instal program manajemen resolusi “third party” seperti slap-get, sboui, dan lain-lain.
Hanya soal dependency… Jika aplikasi Anda kompleks, lebih baik meracik sendiri. Download source, kompile dengan parameter yang diinginkan, dan instal langsung. Sistem resolusi otomatis kadang tidak memuaskan.
Slackware adalah OS Linux yang fleksibel. Mau tekuk kiri-kanan, depan belakang oke-oke saja. Iya karena semua pengaturan tergantung Anda sebagai Admin. Tidak ada workflow yang membuat sistem mudah crash karena tekukan akrobatik.
Mau dibikin server, Slackware ok banget. Mau dibikin desktop cantik ok juga. (Apalagi yang jelek). Mau dibuat model retro tahun 90 dengan Intel 486, Slackware akan jalan. Mau nostalgila instal dari disket? Keinginan Anda akan terwujud! Pokoknya mulai PC jadul sampai High end, Slackware tidak akan protes.
Kebalikan, untuk model OS serba otomatis. OS butuh kepastian kerja sesuai aturan. Jika melakukan improvisasi, sistem akan protes. Hal ini tidak akan terjadi di Slackware. Sistem Anda adalah Rumah Anda sendiri. Suka-suka saja. Dari sini Anda dapat kesempatan belajar.
Semua tidak akan terjadi jika filosofi dibalik. Jika OS yang atur, OS punya asumsi terbaik. OS harus jalan seperti ini dan itu. Anda hanya jadi penurut saja :).
Jika sistem kacau, salahkan tetangga Anda.
Filosofi dari Slackware terkait erat dengan terminal plus teks editor :). Lewat terminal apa saja bisa dilakukan. Yach apa saja! Termasuk menghancurkan sistem Anda sendiri lol.
Segala pengaturan di Slackware mode teks dan mudah diedit. Tidak ada lapisan “API” ini dan itu yang menutup transparansi. Semua telanjang, mudah dipahami, dan siap diedit. Begitu sederhananya tanpa tetek bengek. Tapi semua ada harganya…Untuk melakukannya mesti paham. Iya pengetahuan dan kemampuan Anda diperlukan. Katanya ingin ngoprek?
Untuk teks editor ada VIM, ada Emacs. Tidak suka Emacs? Ada Nano! Tidak mau Nano? Ada Joe! Benci Joe? Ada Elvis. Tidak mau semuanya? Ada MCEDIT. Masih tidak suka? Yach pakai notepad saja dech! Wkwkwk
Slackware Linux bukan untuk user yang ingin pakai aplikasi A,B, C tanpa tahu cara mengatur OS. Ini distro “do it your self”. Slackware juga bukan distro ala bistro steak dengan lingkup dan fasilitas mewah instagrammable. Segalanya sederhana dan bersahaja mode teks. Seperti pacar di desa dulu… Iya..Sebelum pindah ke kota lol.
Anda tidak akan salah jalan jika ingin ngoprek, utak-atik, dan jungkir balik dengan Slackware. Ini distro legend yang membuat tangan Anda kotor tapi pikiran Anda tetap waras.

Slackware seperti warung kopi langganan. Yach ada pisang goreng, tahu isi, ote-ote …. Sederhana, enak, dan murah. Yang penting jujur saja. Kalau ambil pisang goreng 3 biji jangan omong 1 :).
Selamat ngoprek kawan!