Coklat pun jadi Korban

Setiap tahun, coklat jadi sumber perkara. Kalau gak diborong, ya didemo. Ceritanya, benci sama cinta tabrakan kapan lalu. Para jomblo angkat bicara soal cinta yang gak biasa. Cinta gak harus tiap tahun sekali. Apalagi budaya cinta itu datang dari jauh sana.

Entah gimana si Valent yang lahir di Eropa besar di desa. Bapak Perances ibu dari Buanjaran sono kedung. Setiap pulang cari nafkah, bapaknya Valent mesti bawah oleh-oleh coklat sekeranjang. Belgia terkenal coklatnya kata Valent. Kalau Sweden Absolut Vodkanya 😁 ✌

Jika coklat itu sumber benci, celaka si Valent yang suka ice cream rasa coklat, susu coklat, meses coklat, permen coklat atau apa yang mengandung coklat. Benar gak ya? Untung Valent juga suka getuk tiwul, telo goreng, sama klepon ijo itu.

Tetangga Valent (yang jomblo) gak pingin itu oleh-oleh coklat bentuk hati asli Perances, lebih baik dapat akad daripada coklat. Ini apa hubungannya? Hanya mahasiswa jomblo (yang demo) yang ngerti 😁

Mungkin abis makan coklat langsung kebelet kawin? Padahal lawan tanding yang ada cuma tiang listrik? Atau kombinasi coklat plus tanggal 14 buat si imron adik kecil ngalahin imran? Kalau sudah ada niatan bejat, gak perlu nunggu tanggal 14 dapat coklat.

Mungkin pikiran bawah sadar para jomblo yang suka demo tanggal 14 itu iri sama tetangga kiri-kanan yang sudah sayang -sayangan. Padahal orang bisa sayang pacar (kalau punya),ortu, adik, kayak, nenek, kakek, tanaman, anjing,kucing, tetangga…

Bisa jadi karena kekurangan kasih sayang, jadi minta perhatian. Demo! Entah kenapa tiap tahun mahasiswa jadi polisi moral buat larang makan coklat? ✌

Kenapa pula cinta itu “nglewati” batas? “Nyebrang” lautan, “nglompat” budaya? Laki Perances tulen “nyantol” sama gadis “ndeso”. Valent lahir pas tanggal 14 February. Bapak Perances, ibu desa Buanjaran Sono Kedung.

Kalaupun si Valent habisin coklat pas Valentinan, ya biarkanlah. Tiap orang punya budaya sendiri. Ini lebih baik kok daripada rayain sesuatu sama poster, aspal ataupun tiang listrik.

Peace!

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s