Tidak selalu …

Ada ide untuk nge-blog. Ada saat dimana menulis jadi sesuatu yang berat. Jangankan kalimat, satu kata pun tidak terbayang untuk dituliskan.

Dari pengalaman, lebih baik tetap menulis kata demi kata (meski ngawur dan asal saja) hingga muncul ide untuk ditulis dan dijabarkan.

Dalam prakteknya, sering juga satu tulisan terpencar menjadi beberapa ide beda. Bisa jadi dalam satu halaman ada beberapa paragraf yang berbeda isi tulisannya.

Itu tidak jadi soal. Yang namanya draft tulisan bisa di copy paste dan disusun ulang dengan menyatukan kepingan tulisan yang punya tema ide yang sama.

Ide yang terbesit seringkali berumur pendek untuk diingat. Ini seperti kilatan cahaya. Dimana susah untuk mengingat ide yang muncul dan hilang dengan cepat. Jadi catat langsung di kertas atau HP tanpa menundanya terlalu lama.

Halangan lain untuk menulis : Mood.

Ada kalanya mood untuk menulis hilang sama sekali. Jika diikuti, maka akan susah untuk menghasilkan tulisan. Mengatasi soal ini hanya perlu disiplin untuk tetap menulis apapun kondisinya.

Karena mood untuk menulis datang dan pergi, lebih baik tidak bergantung padanya. Tetap menulis saja. Kalau sudah ditetapkan dalam 1 minggu buat 1 tulisan, ya tetap berpatokan sama hal ini.

Memang tiap penulis punya jawaban beda mengenai alasan dia menulis. Ada yang sebagai sarana ekspresi diri. Ada yang untuk mencari sesuap nasi. Ada yang buat hobby saja. Ada yang untuk memberikan inspirasi. Ada yang buat balas dendam hehehe.

Apapun alasannya, menulis ibarat latihan beban. Ini buat otak supaya tidak loyo dan lemah karena jarang dipakai untuk berpikir. Yach mengurangi efek pikun yang datang sejalan usia.

Menyusun kata untuk jadi kalimat butuh logika dasar agar kalimat itu bisa menyampaikan yang dimaksud. Sedang susunan kalimat untuk membentuk paragraf supaya lebih gamblang ide yang disampaikan.

Ini contoh tulisan saat mood dan ide tidak ada hehehe. Lumayan juga ternyata. Dari pada tidak ada tulisan sama sekali.