Life is either a daring adventure or nothing. -Helen Keller
Quote diatas istimewa karena ditulis oleh Helen Keller, seorang wanita yang tidak bisa melihat dan mendengar. Bukan oleh seorang atlit dengan kondisi tubuh yang sempurna.
Kenyataan dilapangan banyak bertolak belakang dengan quote tersebut. Kebanyakan adalah rutinitas tanpa tantangan dan cenderung membosankan. Kurang ada passion yang menyertai . Zona nyaman adalah penjara dengan segala rasa aman dan hampir tidak ada resiko yang menyertai.
Back to school
Saya tidak bisa membayangkan seorang siswa yang dari pagi sampai sore duduk di kursi dari kelas yang sama. Bagaimana siswa tersebut melakukan adventure ? Oh tapi apakah benar sekolah juga merupakan adventure ? Banyak materi yang harus dijejalkan. Lupakan adventure ! Sekolah menyediakan program field trip ke beberapa tempat yang pasti.
Belum lagi administrasi guru , cukuplah guru melakukan adventure diantara tumpukan kertas. Ada target pencapaian kompetensi, standar nilai minimal, jadwal ketat kapan harus dimulai dan diakhiri. Atau sekolah dinyatakan gagal .
Adventure bukan tradisi sekolah. Karena sekolah menuntut kepastian. Semua serba pasti dan terukur. Ada prosedur ketat tentang suatu hal. Jika saya boleh menunjukkan, akan ada catatan resmi berapa menit guru mesti memberikan pengantar di depan kelas, ( 7 menit), oh ya jangan lupa kata pembuka 2 menit.
Jika kurang puas, Anda bisa menemukan aturan rok mesti di bawah lutut 5 cm, sepatu hitam tanpa strip warna apapun, rambut tidak boleh di bawah kerah, hari senin pakai baju putih celana biru, duduk di baris pertama kolom ke-3, tidak boleh membawa HP, telat 5 menit dapat poin negatif 100. (Kalau perlu tambahkan tulisan “Aku benci Korupsi” pada seragam).
Kenapa semua seperti itu? Karena siswa mesti disiplin. Anda akan menemukan kata disiplin adalah keyword dari banyak sekolah. Tanpa disiplin siapapun tidak akan berhasil. Hanya dengan disiplin segala sesuatu berjalan lancar dan sukses. Disiplin adalah akar dari kesuksesan sekolah.
Redefinisi
Bosan dengan keyword disiplin .. Saya melakukan redefinisi arti kata disiplin supaya bisa mendukung Adventure 🙂 Saya akan mulai…
Sekolah sejatinya adalah tempat untuk berbuat salah. Karena tanpa kesalahan tidak ada namanya belajar. Semakin banyak kesalahan semakin baik, karena ada banyak proses belajar. Jika menginginkan kesalahan = nol, lupakan untuk belajar.
Disiplin dimulai dari tidak takut untuk berbuat salah. Disiplin tingkat tinggi, karena dunia sekolah mainstream didesain untuk menghindari kesalahan. Rasa takut merupakan jaring pengaman yang diandalkan pihak sekolah. Jadi Langkah pertama adalah Fear no one !
Disiplin dimulai dengan belajar menjadi diri sendiri. Disiplin yang berat, karena sekolah di desain untuk meratakan semua siswa demi efisiensi. Hal ini terwujud dari simbol yang sama untuk semua siswa. Disiplin untuk tidak membandingkan dengan siswa lain, disiplin untuk menghargai keunikan diri sendiri, dan disiplin untuk menghargai perbedaan.
Disiplin dimulai dengan berani mengambil resiko dan meninggalkan zona nyaman. Disiplin ini berat, karena kebiasaan untuk tinggal di zona nyaman dan aman sudah mendarah daging. Bahkan sekolah pun berlomba-lomba membangun tembok dan pagar tinggi agar aman. 🙂
Terakhir, disiplin paling berat adalah melakukan daring adventure sebagai the way of life .
Michael Daranto's Blog 
Adventure to make a mistake is just fine at school, Sir 🙂 but they also have to learn the “survival” guide, right? and I think being a discipline is one of many survivals guides
Survival is the basic 🙂 How could someone do adventures if she knows nothing about survivals ? Adventure is about taking risk, usually a good disciple will prepare seriously and discipline.
I want to say, if someone sees the “blank 75” – the death zone of Mt Semeru. She will do very very discipline without being asked. So…. if we want someone learn discipline,throwing her to the risk hehehe. You are right about “survival” and “discipline”