Sistem Operasi “Dunia Malam”

Beberapa tahun lalu, Debi sudah bertobat meninggalkan kehidupan malam yang hitam. Berharap Nadia eh Nvidia langsung on saat pertama kali jalan. Foreplay kalau bisa 1-2 detik saja langsung Exe. Apa hubungannya? Hehehe

Konsesus internal menyebabkan Debian mesti memakai systemd dan memulai hari dengan mode grafik untuk standar instalasi. Hanya masalah preferensi saja untuk yang terakhir karena opsi untuk mode teks juga tersedia. Tapi untuk systemd adalah perang suci bagi sebagian orang. Mereka para pembelot mendirikan negara baru Devuan. Tanpa systemd.

Slackware disatu sisi tetap setia dengan mode teks dan system init V rasa OpenBSD. Jika Anda mengobok-obok jeroan dua OS ini, seperti ketemu kembaran pacar Anda, tapi dari dunia lain. Biasanya migrasi dari Linux Slackware ke keluarga BSD atau sebaliknya relatif mudah karena seperti ketemu teman lama.

Trus dimana dunia malamnya? Jika layar Anda punya latar dominan hitam, Anda sedang di dunia malam hehehe. Jika saat menyalakan monitor isinya tulisan saja tanpa gambar Raisa ya Anda memulai hari di “malam” hari.

Aktifitas “malam” hari jauh lebih jujur dari “siang” hari. Karena kebanyakan realita muncul apa adanya. Plus Anda punya kekuatan super power untuk menghancurkan sistem Anda dalam hitungan detik. Semua juga serba murah dan hemat energi. Mau ngopi ya paling cuma keluar uang 2-3 ribu aja. Bayangkan jika ajak Raisa cantik bisa abis 300 ribu minimal.

Upgrade..rebuild…upgrade…rebuild… satu tahun…dua tahun masih belum selesai-selesai.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s